Senin, 20 Agustus 2012

Tentang Pacaran


Segala macam hubungan antar manusia itu mirip pasir dalam genggamanmu.
Jika berada pada telapak tangan yang terbuka , pasir itu akan tetap pada tempatnya. Namun jika kau kepalkan tanganmu erat-erat untuk mempertahankannya , pasir itu akan menyembur melalui sela-sela jarimu.
Mungkin ada yang tersisa dalam  tanganmu , tapi kebanyakan akan jatuh.
Pacaran juga seperti itu. Kalau dipertahankan dengan longgar , dengan menghormati dan membebaskan orang lain , hubungan itu akan tetap utuh.
Tapi jika digenggam terlalu erat, terlalu memiliki , maka hubungan itu jatuh seperti nasib pasir tadi.

Senin, 06 Agustus 2012

Be Your Best Self !


“I just want to be myself..”Kalimat ini sudah TERLALU sering terdengar. Baik itu di film-film maupun dalam lirik lagu-lagu populer. Banyak orang bahkan menaruh kalimat-kalimat variasi dengan arti yang senada pada profile Facebook, Twitter, atau social media lainnya. Seolah-olah itu adalah sebuah informasi yang sangat teramat penting sehingga semua orang harus tahu.





Banyak orang bertanya  bagaimana memperbaiki dan meningkatan kehidupan romansa mereka, jawabannya adalah : “Kamu harus berubah! Ubah penampilan, ubah pola pikir, ubah sikap, ubah kebiasaan, ubah diri kamu seluruhnya..” Yang terjadi berikutnya sudah hampir bisa ditebak, mereka menjawab: “Saya tidak ingin jadi orang lain, saya ingin jadi diri saya sendiri..”

Kalimat seperti itu terdengar begitu absurd di telingaku, karena hanya ada 2 alasan seseorang mengucapkan kalimat seperti itu: 1) dia tidak mengerti mengenai konsep diri sendiri yang sesungguhnya. 2) kalimat tersebut hanyalah sebuah alasan pembelaan diri belaka, padahal alasan sesungguhnya adalah rasa takut dan tidak nyaman bila harus melakukan sebuah perubahan.


Jangan Lupa Untuk Bercermin


Aku mengerti bahwa sebuah perubahan itu memang tidak nyaman, karena aku dulu juga pernah berada di posisi yang sama. aku dulu begitu anti memakai kemeja dan sepatu, sangat jaim di depan cewek , terjangkit virus ngarep kronis, dan mengalami kegagalan demi kegagalan, tapi aku tetap ngotot dengan prinsip "This is me! This is who I am!
Ini diri saya apa adanya, dan saya ingin dia yang mencintai saya apa adanya!"

Waktu itu aku sama sekali gak mengerti bahwa untuk dicintai dia apa adanya, aku harus menjadi orang yang MEMANG LAYAK dan BISA dicintai terlebih dahulu. Akibat prinsip "be yourself"yang menyesatkan, aku harus terpuruk begitu lama . Kalau mengingat aku di jaman itu, pengen rasanya mutar balik waktu dan menampar diriku sendiri sambil berteriak: "Sadar bego!"

Aku tiba di satu titik di mana aku sadar akan segala kebegoanku dan MEMUTUSKAN untuk merubah seluruh aspek dalam diriku , mulai dari pola pikir, penampilan, cara berbicara, sampai bahasa tubuh dan pergaulan. 



Kenali Diri Mu



Kamu yang masih menganut prinsip “jadi diri sendiri”, maka di artikel ini aku ingin bertanya : Siapakah diri mu yang sebenarnya?

Apakah kamu sungguh mengerti dan mengenal dirimu sendiri? Bila kamu tahu siapa dirimu sebenarnya, maka kamu gak akan mengeluarkan kalimat “Jadi diri sendiri..”




Manusia adalah mahluk pembelajar. Setiap bayi lahir bagai kertas putih, begitupun kamu dan aku . kamu gak akan mengerti apapun apabila tidak ada yang mengajarkannya, entah itu dari keluarga, lingkungan, media informasi. Apa yang kamu ketahui tentang cinta, tentang apa itu pacaran, apa itu persahabatan, kekayaan, agama, dan segala macam hal lainnya, SEMUA itu kamu dapatkan dari sumber lain yang berasa di luar dirimu !



Dengan kata lain: apapun kepercayaan, pola pikir, kebiasaan, sifat, pembawaan, dan seluruh sikapmu , SEMUA itu hanyalah PRODUK atau CETAKAN dari budaya, lingkungan sosial, dan pembelajaranmu . Seandainya kamu tidak lahir di Indonesia, katakanlah di India misalnya, maka sudah pasti kamu akan berbeda. kamu kemungkinan besar akan beragama Hindu yang percaya bahwa sapi adalah hewan keramat, dan gemar bernyanyi sambil menari di bawah pohon sambil hujan-hujanan :)

Jadi, kalau seluruh “diri” mu sangat tergantung pada budaya, lingkungan dan informasi yang 
kamu terima, lalu siapakah dirimu  yang sesungguhnya? Apakah semua sifat, sikap, dan kebiasaanmu adalah benar-benar dirimu? Mengapa kamu bisa bersikap berbeda ketika berada dalam situasi yang berbeda? Apakah kalimat “just be yourself” masih memiliki makna yang berarti?

Coba dipikirkan..




Meskipun banyak hal permanen dalam dirimu yang ditentukan oleh genetik dan kelahiran, seperti karakteristik fisik, kecerdasan, kecenderungan, dsb, tapi 
kamu  tidak dilahirkan langsung seperti diri Anda yang sekarang.


Dirimu Yang Sebenarnya


Tidak ada bayi yang lahir pemalu, pendiam, dan minder. Semua bayi jago menangis, berteriak, dan jelas tidak kenal malu atau minder. Apabila 
kamu sekarang merasa dirimu seperti itu: pemalu, pendiam, minder, tidak mau merubah penampilan, maka itu BUKANLAH DIRIMU YANG SESUNGGUHNYA!

kamu  menjadi pendiam, pemalu, dan minder di hadapan cewek, karena kamu telah BELAJAR, MELATIH dan TERBIASA melakukan hal tersebut tanpa Anda sadari SEPANJANG HIDUPMU! Dengan kata lain, Anda sudah menjadi seorang ahli dan jagoan dalam hal grogi, gugup, dan kaku di hadapan cewek.

Dirimu sekarang HANYALAH hasil dari pengaruh budaya, lingkungan sosial dan pembelajaran, dan itu berarti bahwa sebenarnya “diri” mu tidak lah permanen dan bisa BERUBAH menjadi seperti apapun yang 
kamu inginkan. kamu memiliki potensi yang luar biasa dan tidak terbatas, tergantung dari apa yang kamu terima dan pelajari.

Itu sebabnya prinsip “be yourself” karena itu adalah prinsip kuno yang sudah usang. Sebuah pembenaran diri atas kemalasan dan rasa takut yang menghambat diri  meraih potensi maksimal.


Bila kamu mendengar ada orang yang mengatakan bahwa cara terbaik memikat cewek adalah dengan “menjadi diri sendiri ” maka orang tersebut tidak mengerti apa yang keluar dari mulutnya sendiri.


Be Your Best Self!


Sebuah prinsip yang jauh lebih baik dan yang akan membakar semangatmu adalah: BE YOUR BEST SELF! Jadilah diri Anda yang TERBAIK! Tanamkan ini dalam pikiran Anda kuat-kuat.

Pikiran menentukan tindakan, tindakan menentukan hasil. Apabila kamu berpikir bahwa bersekolah dengan baik akan membuat kamu merasa bangga dan membawa 
kamu pada kesuksesan, maka kamu akan belajar dengan tekun dan memperoleh nilai bagus. Sebaliknya, bila kamu berpikir sekolah itu membosankan dan tidak ada gunanya, maka kamu akan malas-malasan, yang penting lulus dengan nilai seadanya.

Apabila 
kamu berpikir bahwa kamu hanya ingin menjadi “diri sendiri apa adanya” dan tidak mau melakukan perubahan apapun, maka wajar saja bila kamu hanya mendapatkan “apa adanya” saja dalam kehidupan romansa, pergaulan sosial, karir, akademis,dan segala aspek dalam hidupmu .

Apakah 
kamu sudah puas dengan dirimu yang sekarang? Apakah kamu sudah menjadi dirimu yang terbaik? Apakah kamu sudah memiliki penampilan, pola pikir, informasi, sikap, sifat, pembawaan, sahabat, dan lingkungan yang terbaik bagi diri Anda?

Bila jawabannya adalah SUDAH, maka saya ucapkan selamat . Tapi apabila jawabanmu adalah BELUM, maka ini saatnya membuang prinsip yang lama dan mengambil keputusan untuk memulai langkah menjadi diri Anda yang TERBAIK.

Apabila 
kamu sudah menjadi dirimu yang TERBAIK maka sudah pasti kamu hanya akan mendapatkan pasangan, kehidupan romansa , dan , pergaulan sosial yang TERBAIK yang layak kamu dapatkan. Karena itu memang sudah HAK mu, sobat.. Logis, kan?

Menjadi diri yang terbaik adalah sebuah perjalanan panjang. Memang tidak mudah, apalagi bila dibandingkan kenyamanan penghiburan diri “jadi diri sendiri apa adanya” yang selama ini kamu lakukan,

To be the best, you have to learn from the best.