Jumat, 20 Juli 2012

Pasir Hisap



Artikel ini cukup panjang, namun luangkanlah waktu sejenak untuk membaca paling tidak 3 paragraf pertama.
aku jamin Anda tanpa sadar akan membacanya sampai habis karena isi artikel ini akan memberi penjelasan yang Anda butuhkan dan merubah paradigma Anda tentang sebuah hubungan.





Pernahkah anda diputuskan secara sepihak dengan mantan anda dan berusaha agar dia mau kembali dengan anda, atau anda mengejar ngejar seseorang tetapi tidak kesampaian tetapi tetap memaksakan kehendak.



Hanya demi mempertahankan hubungan yang memburuk, Anda melakukan semua hal yang akan dilakukan semua orang manapun di saat seperti itu: melancarkan serangan bertubi-tubi. Sms dan telpon setiap hari, menyatakan perasaan Anda berulang kali, membelikan hadiah-hadiah, memperlakukan dia lebih baik dari sebelumnya bak putri raja, mencoba melucu dan membuat dia tertawa.


*gambar diatas ini contoh, akibat dari ga bisa move on

Anda menjadi pengemis yang mengharapkan dengan iba sisa-sisa perasaan dia pada Anda. Namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan dan sangat tidak sebanding dengan pengorbanan Anda, karena pada akhirnya dia tetap pergi meninggalkan Anda di tengah-tengah kefrustrasian.




Anda tidak mengerti. Kenapa setiap usaha untuk membuktikan ketulusan perasaan Anda selalu berakhir bagai asap diterpa angin? Kenapa ketulusan Anda hanya bagai sampah di matanya? Kenapa seolah-olah perasaannya itu gampang sekali berubah menjadi dingin?

Banyak dari teman-teman baik ku adalah orang-orang yang berkualitas. Intelek, mandiri, berbakat dan tulus. Namun seumur hidupnya, mereka sama sekali tidak pernah berhasil dan selalu gagal dalam hubungan dengan wanita. Ada apa ini? Ada yang tidak beres dengan dunia ini! Kenapa begitu banyak orang luar biasa di luar sana yang mengalami hal ini?



aku pernah mengalaminya dan aku tahu rasanya gimana. aku menghabiskan begitu banyak waktu untuk mencari jawabannya. Bertanya kesana kemari dan menipu diri dengan penjelasan yang membuatku terhibur sementara. Hingga akhirnya aku muak dengan segala keputus asaan dan memutuskan untuk keluar dari keadaan ini. Karena kebetulan aku adalah orang yang gemar membaca, maka langkah awalku bermulai dari situ.


Aku mulai membaca materi-materi tentang hubungan pria dan wanita. aku juga mulai mempelajari ilmu psikologi, mencoba mencari jawaban kenapa manusia bereaksi sedemikian rupa dalam situasi tertentu. aku mulai mengamati pola-pola hubungan yang ada dalam tatanan sosial kita. 

Dan akhirnya aku menemukannya..
PERASAAN TERTARIK ITU TIDAK BISA DIPAKSAKAN.
Itu adalah hal yang natural dan timbul karena input dan stimulasi-stimulasi tertentu. Tentu, Anda pasti berpikir "Kalau cuma begitu aja, aku juga tau!" Oke. Kalau Anda memang tahu, lalu kenapa Anda terus memaksa diri dan memaksa perasaan dia yang sudah tidak tertarik kepada Anda?



Tidak peduli seberapa konsistennya Anda, seberapa bertubi-tubinya serangan Anda, kalau dia memang sudah tidak tertarik, tidak ada lagi yang bisa Anda lakukan selain pergi dan mulai mencari yang baru! Anda sadar hal itu, tapi kenapa Anda tidak mau melakukannya dan malah berkutat dalam perangkap pasir hisap itu? Aku tahu jawabannya: Bukan karena cinta, ketulusan, atau alasan-alasan romantis picisan lainnya, melainkan karena RASA TIDAK PUAS Anda akan keadaan tersebut.



Khususnya cowok, sejak kita kecil kita sudah dididik dan diindoktrinasi dengan nilai-nilai keberhasilan yang dipaksakan. Sehingga kita menjadi pecundang-pecundang yang tidak mau mengakui bahwa dirinya adalah pecundang. Kita tidak mau menerima kekalahan. Kita tidak ingin menghadapi kegagalan. Dan kita selalu berusaha untuk menjadi orang yang memegang kendali atas segala sesuatu. Dan ketika hubungan kita dengan   dia mulai terlihat gagal dan memburuk, kita akan melakukan segala daya upaya untuk memastikan kita tidak kalah!

Kita tidak puas dengan situasi tersebut. Kita ingin kembali memegang kendali. Kita ingin memperbaikinya karena kita merasa kita mampu memperbaikinya, kalau saja kita diberi kesempatan.
Untuk itulah, dengan dalih perasaan sayang atau cinta atau apalah, kita memaksa diri kita untuk tetap mempertahankan dia. Padahal dengan melakukan hal-hal tersebut Anda telah memaksa orang tersebut. Dan tidak ada orang yang suka dengan pemaksaan. Itu sebabnya, semakin Anda berusaha semakin dia akan menjauh dan menghilang.



Kalau Anda benar-benar tulus, Anda tidak akan frustasi apabila dia pergi meninggalkan Anda. Kalau Anda benar-benar tulus, Anda tidak akan berubah menjadi sinis atau malah benci kepadanya. Tapi kenapa banyak orang yang berubah sikap menjadi benci dan menjelek-jelekan dia yang sudah menolak atau meninggalkannya? Karena Anda sudah kalah, dan Anda benci kekalahan. Makanya Anda mencoba menyalahkan dia untuk kekalahan yang Anda alami.
Masuk akal?



Apabila Anda berkata "Ya" maka aku ingin mengatakan bahwa aku tidak menemukan hal ini begitu saja. aku menghabiskan malam-malam penuh frustasi untuk mencari jawaban dan penjelasan. Aku gak mau menjadi pecundang. Karena itu aku memikirkan berbagai macam alasan dan penjelasan yang hanya dapat menghibur sementara saja dan menyangkal kekalahanku . Namun semakin Anda menyangkalinya, semakin Anda akan terpuruk.

Kalau Anda telah membaca sampai di sini dan merasa bahwa apa yang aku bagikan sesuai dengan keadaan Anda, maka ini saatnya Anda mengakui kekalahan Anda. Akui saja rasa ketidak puasanmu dan hadapi kegagalanmu. Setelah Anda melakukannya, Anda akan menyadari bahwa tidak apa-apa untuk mengakui kegagalan dan kekalahan.

Anda kalah dalam permainan ini, namun tidak ada yang akan menyalahkan Anda. Anda belum memiliki pengalaman yang cukup dan belum tahu cara-cara dan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenangkan permainan ini, jadi kekalahan Anda adalah hal yang wajar.



Dan sekarang saatnya Anda memasuki permainan yang baru dengan lebih percaya diri dan kesiapan yang matang, karena Anda telah mengetahui alasan kenapa Anda kalah dan Anda tidak akan mengulanginya lagi.
Lupakan dia , jangan pernah lagi mengemis dan menyerangnya dengan bertubi-tubi. Justru dengan Anda melepas dan memberinya keleluasaan, kesempatan Anda untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari (apabila Anda masih berminat) akan lebih tinggi dibandingkan apabila Anda memaksanya :) .




Lupakan dia, dan mulailah mencari dia yang baru. Percayalah, cara termudah untuk melupakan seseorang adalah dengan bertemu dengan seseorang yang baru. Kenapa Anda harus peduli pada  dia apabila Anda bisa di kelilingi oleh dia yang sama atau bahkan lebih menarik darinya? Anda akan melupakannya dalam sekejap begitu Anda mulai bertemu dan bersenang-senang dengan dia yang baru.