Jumat, 22 November 2013

Dewasa



Kebanyakan Pria jaman sekarang adalah bocah-bocah egois kekanakkan, bedanya hanya pada bulu kemaluan dan jenggot. Pria egois anak mami yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, memiliki emosi yang tidak stabil, suka ngambek, ngarep kronis, selalu nurut pada orang tua, menghambur-hamburkan uang orang tua, uang jajan dan pulsa yang bahkan masih dikasih. :)

 dan yang terparah, bersikap kasar dan memakai kekerasan terhadap wanita untuk mengatasi konflik. Persis seperti seorang bocah cilik yang suka ngambek dan hobi menjahati anak lain yang lebih lemah daripadanya. aku melihat ini sebagai sebuah permasalahan sosial yang serius.


Pertumbuhan dan kemajuan ekonomi membuat generasi kita tidak perlu lagi mengalami keterpaksaan untuk hidup mandiri seperti ayah-ayah kita dulu. Begitu lahir, segala sesuatunya sudah tersedia. Makanan, tempat tinggal, edukasi, dan uang jajan, adalah hal-hal yang langsung kita miliki. Hal-hal yang pada jaman dulu adalah sebuah kemewahan sudah menjadi hal yang normal dan wajar. Ditambah lagi dengan orang tua kita yang ingin memastikan anaknya selalu terpelihara tanpa kekurangan suatu apapun, membuat mereka enggan untuk melepas anaknya untuk hidup mandiri. Tanpa disadari, hal ini membuat pria-pria menjadi anak mami yang manja.


Dewasa ini kita bisa melihat di sekeliling kita, pria-pria yang bahkan di usia yang harusnya bisa menghidupi diri sendiri masih tinggal dengan orang tuanya dan bergantung secara emosional pada orang tuanya. Khususnya, sang ibu tercinta. Makan masih dimasakin mama, pergi larut malam masih dicariin mama, segala keputusan besar harus dengan persetujuan mama, masalah pacar pun harus sesuai kriteria yang mama inginkan. Jujur saja, tinggal bersama orang tua memang nyaman tapi ketika Anda tidak bisa mengurus diri sendiri dan mengambil keputusan sendiri, Anda tidak akan pernah bisa menjadi seorang pria dewasa seutuhnya.


Menjadi dewasa adalah sebuah proses yang akan terus berlanjut seumur hidup, sebuah proses tiada henti untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Aku juga tidak bisa mengaku bahwa aku sudah dewasa sepenuhnya, tapi paling tidak aku bisa memberikan beberapa tips dan acuan untuk membantu Anda:

 Mandiri secara finansial. 

Ini adalah langkah pertama menuju kedewasaan. Tidak mungkin Anda bisa dianggap dewasa oleh siapapun, bila makan, hand-phone, kendaraan dan uang saja masih minta pada orang tua. Miliki pekerjaan atau bisnis yang layak dan hidupi diri Anda sendiri, ini adalah ukuran kedewasaan universal yang berlaku di seluruh dunia.


Bersikaplah sebagai individu yang independen di hadapan orang tua Anda. 

Ingat, meskipun mereka adalah sosok yang membesarkan Anda, tapi saat ini posisi Anda dan mereka sama-sama manusia dewasa dengan harkat dan martabat yang setara. Anda wajib menghormati orang tua Anda, sebagaimana orang tua Anda juga wajib menghargai Anda sebagai individu yang dewasa. Bicarakan segala konflik dengan baik-baik, Anda tidak perlu menentang tapi Anda juga tidak harus menuruti segala keinginan mereka. Tentukan batasan yang jelas tentang apa yang bisa mereka atur dalam hidup Anda, dan apa yang menjadi hak asasi Anda.


Berpikir panjang dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan segala resiko. 

Ada begitu banyak masalah dalam hidup Anda yang bisa dihindari dan tidak perlu dialami, bila Anda mau sedikit saja berpikir dan melihat segala resiko yang ada. Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan. Sebagai pria dewasa, sudah seharusnya Anda memiliki kemampuan untuk menganalisa setiap permasalahan dengan logis dan mengambil keputusan yang terbaik, terutama bagi diri Anda sendiri, dan juga bagi orang lain di sekitar Anda. Penyesalan terjadi akibat kelalaian seseorang mempertimbangkan resiko ketika mengambil keputusan, dan ketika penyesalan datang, segala sesuatunya sudah terlambat.


Terima segala konsekuensi dan jangan menyalahkan orang lain. 

Meskipun sudah berpikir matang dalam mengambil keputusan, tapi terkadang hal-hal tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan Anda harus mengalami pengalaman yang pahit dan tidak enak. Tapi sebagai pria dewasa, tugas Anda adalah untuk menerima semua itu dengan lapang dada dan tidak menyalahkan siapapun, ingat semuanya adalah hasil keputusan Anda. Jadikan itu sebagai pelajaran berharga.


Kendalikan diri dan emosi dalam menghadapi konflik. 

Hanya bocah ingusan yang selalu mengikuti emosinya dan tidak bisa mengendalikan dirinya, tapi Anda sudah bukan bocah lagi sekarang, jadi belajarlah mengendalikan diri dan emosi Anda. Memang tidak bisa instan, karena pengendalian diri adalah sebuah skill yang hanya bisa dikuasai lewat proses latihan yang panjang. Buang kebiasaan memaki dan berkata-kata kasar, dan ganti dengan kebiasaan mengekspresikan pikiran lewat komunikasi baik-baik.


Hormati dan hargai setiap orang sebagai sesama manusia.

Sebagaimana Anda berhak untuk diperlakukan dengan baik selayaknya seorang manusia, maka Anda juga wajib untuk memperlakukan orang lain dengan baik dan menghargai hak individunya. Sebagai anggota masyarakat, Anda harus mengerti norma-norma sosial yang berlaku dan bersikap sesuai norma-norma tersebut ketika berinteraksi dengan setiap orang. Hargai dan terima perbedaan, karena Anda hidup dalam dunia yang terdiri dari beragam jenis orang.

Senin, 16 September 2013

Menjadi Orang Baik Atau Tidak Itu Pilihan



Lanjutan dari postingan Religion sebelum membaca yang ini aku anjurkan kalian baca postingan sebelumnya, ini masih membahas seputar agama. Dulu aku pernah membaca buku Charles Kimball "When Religion Becomes Evil" dia melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut satu Tuhan). 



Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luar agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai.

Sudah kusebutkan di postingan sebelumnya aku tidak mengikuti agama apapun dan aku percaya pada satu Tuhan, Tuhan yang menciptakan alam semesta, Tuhan yang menciptakan aku, kamu, kita semua. Aku tidak punya agama lantas apa jaminan bahwa aku adalah orang yang baik, Dan menjauhi perbuatan buruk? 


Beragama atau tidak bukan jaminan seseorang menjadi orang yang baik, Sekali lagi aku tegaskan aku disini bukan mengajak agar kalian menjadi seperti aku, Aku tidak bilang bahwa Agama salah, Aku hanya membagikan pengetahuanku yang terbatas ini untuk mendapatkan masukan dan kritik agar pemahamanku bertambah luas



Aku tidak menjalankan ibadah Sholat, aku tidak ibadah ke Gereja, atau menjalankan ibadah agama apapun Kalian pasti bertanya-tanya lantas matinya nanti mau masuk mana, lubang kubur sudah pasti, maksud pertanyaannya adalah masuk Surga ataukah Neraka? 

Sebelumnya aku pernah berbincang dengan seorang Vicaris dia mengatakan kurang lebih begini "Jika berbuat baik jaminan masuk surga seberapa banyak perbuatan baikmu dalam sehari? apakah cukup agar masuk surga? apakah timbangan baikmu lebih banyak? maksud yang kutangkap disini adalah Neraka bisa penuh kalau memakai  sistem berbuat baik seperti itu dan saat aku bertanya apa kah maksud kata-katanya tadi seperti itu, dia membenarkan dan berkata yang mengantar kan manusia ke Kerajaan Surga adalah Iman kepada Tuhan Yesus, Begitu juga dengan agama Mono-Theisme lain misalnya islam berbuat baik bukan jaminan masuk surga jika kamu menyembah Tuhan lain.



Tuhan cuma satu, aku percaya pada Tuhan, Tuhan yang menciptakan kita semua tanpa terkecuali. Timbangan baik dan buruk Tuhan hanya Tuhan yang tau. logika manusia tidak akan sampai. 

Silahkan hitung berapa perbuataan baik dan burukmu hari ini, selanjutnya lakukan rutin sampai ajal hampir menjemput kamu dan minta seseorang membacakan hasilnya, jika sudah dapat hasilnya kamu akan tau lebih banyak perbuatan baik atau perbuatan buruk yang kamu lakukan, Dan kamu tau kamu akan masuk surga atau neraka, Konyol bukan :). Masuk surga dan neraka hanya Tuhan yang tau! Hitungan yang kamu pakai untuk menghitung berbeda dengan hitungan Tuhan.



Kembali ke pokok masalah apa jaminan bahwa Aku orang yang baik, dan Menjauhi perbuatan buruk sedangkan agama saja tidak punya.

Aku membedakan sikap seseorang menjadi 2 kategori, mau dia beragama atau tidak, yaitu Reaktif dan Proaktif. Kebiasaan buruk yang menyebabkan kita sulit memahami orang lain, dan gampang terlibat pertengkaran adalah sikap "Reaktif". Sikap Reaktif: Silahkan salahkan segala masalahmu kepada orang tuamu, pacarmu, lingkunganmu yang sialan pemerintah atau siapalah. Anggaplah dirimu cuma korban. Tidak usah bertanggung jawab atas hidupmu sendiri! Bersikaplah seperti binatang. kalau lapar, makan. kalau seseorang membentakmu, balas bentak! Kalau kamu ingin melakukan sesuatu yang kamu tahu keliru, lakukan saja.

sikap Reaktif tadi pernahkah kamu melakukannya walaupun cuma sesekali :) ?

Sedangkan Proaktif: kendalikan hidupmu, Kamulah sumber pendorong dirimu sendiri. Kamulah kapten hidupmu. Kamu bisa memilih sikap!. tentu saja aku memilih menggunakan sikap Proaktif dalam menjalani hidupku



Aku punya prinsip "AKU LAH YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG TERJADI DIDALAM HIDUPKU. AKULAH YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN MENGAMBIL PERAN PENUH ATAS APA YANG TERJADI. DAN SESUATU TIDAK TERJADI TANPA SEBAB AKIBAT.


Daripada menjadi bulan-bulanan keadaan aku lebih memilih sikap seperti itu, mengambil tanggung jawab 100% itu berati mengakui sepenuhnya bahwa aku yang menciptakan output yang aku alami saat ini akibat reaksi dan responku di masa lalu. Dengan posisi seperti itu pula aku bisa menciptakan output Masa depan. Dengan berhenti mengeluh dan menyalahkan kita mengakui bahwa kita sendirilah yang memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi, Baik kesuksesan mapun kegagalan: Bukan menyalahkan Takdir tuhan, Menyalahkan Setan, Menyalahkan Pemerintah, Meyalahkan orang, dan lain-lain. 



Tuhan dikemanakan? kalau ada yang bertanya seperti itu begini.. menurutku Tuhan menganugerahkan kita kemampuan luar biasa "Kemampuan untuk memilih" Setan/Iblis beserta pasukannya memang diciptakan untuk menggoda manusia. tapi pernahkah Setan membawa Ak47 kemudian mengancam kamu untuk melakukan tindakan yang buruk? Setan memberi saran dan kamu punya kemampuan memilih kamu bisa jadi Pembunuh atau orang cinta damai, Pengguna Zat adiktif, Seks diluar nikah, perbuatan terpuji atau tidak terpuji, Itu karna kamu yang memilih :)


Tugas kita sebagai manusia kepada tuhan bukan meminta dan memohon sambil menangis nangis kepadanya, ataupun bertanya: Ya tuhan mengapa ini terjadi padaku. Tuhan sudah memberi kamu banyak hal dan matamu buta tidak melihat anugerah disekelilingmu


Tugas kita kepada Tuhan adalah Bersyukur, Bersyukur, Bersyukur, dan Bersyukur atas segala anugrahnya yang luar biasa.


Aku tentu menjauhi perbuatan buruk dan mencoba jadi orang baik. Karna aku tau jadi baik atau tidak itu pilihan :)

Sabtu, 14 September 2013

Religion







"Pernahkah terpikir oleh anda mengapa Tuhan menciptakan warna abu abu di dunia? Karena memang tidak semua harus hitam dan putih :)"

Ini akan menjadi cerita panjang dan aku harap kalian meluangkan waktu untuk setidaknya memahami tanpa perlu harus setuju dengan pendapatku 





Aku sekarang lebih bahagia, karena aku terbebas dari pemikiran partisan. Pemikiran partisan adalah pemikiran kebanyakan orang di mana kalau dia memiliki keyakinan terhadap A, maka yang lain salah di matanya. Partisan berkeyakinan A dan tidak mau tahu apa apa tentang B atau C karena sudah pasti salah. Sedangkan aku adalah tipe orang yg bertanya dulu baru berkesimpulan. 



Apa itu "Partisan"? Partisan adalah orang yg berkesimpulan menentang duluan baru bertanya retoris belakangan. Sebagai contoh Konservatif selalu merasa Liberal salah, dan sebaliknya Penggemar Jazz merasa dangdut kampungan, Penggemar rock merasa melayu cengeng. 



I don’t follow any religion but I do believe in God, Who created us, who created the universe. Untuk orang yang beragama dan berkeyakinan seperti mayoritas pengisi planet Bumi, orang-orang yang tidak percaya agama itu aneh, misalnya saja waktu temanku bertanya begini "adam apa agamamu? " aku jawab "aku gak ngikutin agama apapun tapi aku percaya tuhan" Anggapan dari orang-orang yang memberikan pertanyaan serupa adalah aku orang yang tersesat, Kafir(tidak bisa ditolong lagi katanya), Domba tersesat, Perlu dibimbing kejalan yang benar. Aku berharap sebelum memberi saran seperti itu mereka terlebih dahlulu mendengarkan alasanku sebelum memberi masukan dan kritik apapun itu




Sebelumnya bisa kah kamu bayangkan begini, ayahmu adalah seorang katolik dan ibumu seorang muslim untuk alasan yang sama pula mereka berpisah dan kamu dihadapkan dengan pilihan harus memilih salah satu dari agama mereka, kata-kataku lalu tiba tiba dipotong oleh temanku,Ustad, Pastor, Guruku bahwa "perkawinan beda agama memang suatu kesalahan" lalu apakah keberadaan seorang anak dari orang tua beda agama didunia ini sekarang adalah suatu kesalahan, tidak ada kesalahan dalam eksistensi penciptaan manusia, karna Tuhan yang menciptakan manusia, dan Tuhan tidak mungkin salah. 



Aku mengajukan pertanyaan kepada Ustad yang inisialnya M.F pertanyaannya apa dosa yang tidak bisa diampuni dalam agama ini, Jawabannya adalah Syirik (Menyekutukan Allah SWT) Syirik menurut bahasa berarti syarikat atau sekutu . menurut istilah tauhid adalah perbuatan menyekutukan allah swt dengan sesuatu selainnya yang seharusnya hanya di tujukan kepada allah swt , orang yang melakukannya disebut dengan musyrik. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: 



"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48). 
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72)

Aku terdiam beberapa saat bagaimana nasib nenek dan kakek ku disana mereka adalah orang baik, Ayahku, Pamanku, Keluargaku.. dan tentu saja jawaban seperti itu gak bisa kuterima, sang ustad pun tidak akan pernah mengerti


Ya tentu saja aku terus bertanya bagimana agar agar orang-orang tadi bisa masuk surga, dia menjawab bila kita menggunakan akal dan pikiran kita pasti menemukan kebenaran, dan Allah akan menunjukan kita jalan yang benar jalan yang dirahmatinya.. dan "milyaran orang mati tanpa menemukan jalan itu mungkin neraka sekarang sangat penuh"




Pertanyaan yang sama kuajukan dengan Pastor inisialnya Y.S dia menjawab, Dengan iman kita harus meninggalkan dosa kita dan berbalik kepada Kristus untuk mendapatkan keselamatan 

(Yohanes 3:16). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9). Hanya iman di dalam karya Yesus yang telah diselesaikan di atas salib yang merupakan satu-satunya jalan kepada hidup kekal! “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).



Sekali lagi aku bertanya apa yang terjadi pada orang yang tidak mengakui Yesus sebagai tuhan secara lisan dan tidak percaya dalam hatinya? Maka mereka "belum selamat" jawabnya, Jawaban sama kembali terulang oleh Vicaris saat menemani temanku untuk konsultasi. bagimana nasib mereka yang tidak tau? tugas kita untuk memberi tau katanya "Terdengar mudah sementara dalam dogma agama ini ada lebih dari ratusan juta orang belum selamat tapi dia hanya berdiam dirumah dan lupa peran: "tugas kita untuk memberi tahu mereka" 

Dan aku kembali memikirkan nasib Ibuku,nenekku, kakekku, keluargaku bahwa mereka belum selamat..


Jika aku menganggap Islam benar Ayahku beserta keluarganya sudah pasti masuk Neraka, Jika aku menganggap Katolik benar Ibuku beserta keluarganya sudah pasti masuk Neraka

Aku bicara secara teologis. Agama A tidak akan bisa bilang B itu betul, dan sebaliknya Agama B gak akan bisa bilang A itu betul. Ini hanya opiniku bahwa Agama melupakan kesetaraan manusia dengan hal-hal yang didasarkan pada absurditas. 


God has no boundaries, Tuhan tidak mempunyai batasan.


Agama selain mengajarkan kebaikan juga diajarkan bila kita menyembah tuhan yang selain dianggap agama tersebut benar maka kita sesat dan masuk neraka walaupun kita berbuat baik, bila anda mau membantah baca lagi diatas dogma yang berasal dari kitab masing masing agama tadi

Kalau berbuat baik bukan jaminan masuk surga wajarkah kita berkesimpulan bahwa agama bukan untuk membuat manusia jadi lebih baik, tapi agar orang Islam masuk di surga Islam, orang kristen masuk di surga kristen, Orang yahudi masuk di surga yahudi dan seterusnya

Di agama digambarkan Tuhan memiliki sifat pencemburu. mengapa? Misalnya kamu adalah orang yang berbuat baik sepanjang hidupmu, tapi kamu bisa masuk Neraka karna menyembah tuhan yang lain 

TUHAN ADALAH ZAT MAHA SEMPURNA, sifat pencemburu adalah sifat iblis bukan sifat Tuhan. Dia yang Maha besar tau bahwa dialah Satu-satunya, pengakuan seluruh manusia bahwa dia bukan tuhan pun Tidak akan mempengaruhi setitikpun Kebesarannya :)

(Tuhan itu satu) "aku tidak membicarakan konteks agama non-theisme yang percaya pada dewa-dewa" disini aku membicarakan Agama Mono-Theisme yang percaya bahwa tuhan itu satu

Tuhan itu satu bagaimana kita bisa menyebut orang menyembah tuhan yang berbeda, dia menyembah kepada tuhan yang menciptakan dia.. apakah tuhan yang menciptakan kamu dan dia berbeda? tidak mungkin

Tapi sekali lagi kita membatasi pikiran kita bahwa orang lain menyembah tuhan yang salah, faktanya tuhan cuma satu tapi manusia dan agama membaginya jadi banyak

Aku percaya bahwa kita semua berdoa kepada Tuhan yang sama sebenarnya dan siapapun nama yang umat manusia sebut dalam doanya yang menjawab adalah Tuhan yang sama juga :)


Kita harusnya menerima. Kita harusnya terbuka. Terbuka artinya, kita mungkin tidak setuju dengan opini dan pilihan mereka, tapi kita bisa memahami

Silahkan beragama, jadilah orang baik, percayalah yang kamu percaya, jadilah orang yang benar, berhentilah mengurus hidup orang lain karna ketika kita sudah benar, tidak mungkin kita menyalahkan dan menghakimi orang lain :D


Penutup 

Mungkin di artikel selanjutnya aku akan membahas apa yang menjadi pegangan hidup orang seperti aku, untuk kali ini sampai disini dulu deh.

"Bahwa perbedaan bukan hanya merupakan pilihan, tapi juga keadaan yang diciptakan Tuhan. Bukan urusan kita membuat seisi Bumi jadi seragam. Tugas kita adalah hidup, nyaman, damai, bahagia dengan perbedaan tersebut."

Minggu, 25 Agustus 2013

So blessed, thankful and grateful


Tahun ini aku dihadapkan pada relasi yang sedang sulit. berbagai masalah yang benar benar bikin aku bertekuk lutut, dan sama sekali gak melihat jalan keluar dari berbagai kesulitan itu. kayak jadi diingatkan buat introspeksi dan mempertanyakan kembali segala sudut pandang dan asumsi yang sebelumnya aku punya. Lalu pada saat benar-benar sadar tiba-tiba timbul perasaan ada hal salah yang harus diperbaiki sekarang juga.

Ketika aku dihadapkan pada relasi yang sulit itu. aku sama sekali lupa untuk bersyukur atas orang-orang yang berperan besar dalam hidupku. malah sibuk menyalahkan mereka dan orang lain atas masalahku.

Menyalahkan tidak akan pernah memperbaiki relasi, dan gak akan mengubah hidup kita jadi lebih baik. Malah sebenarnya, semakin kita menyalahkan, semakin buruk relasinya, dan semakin buruk hidup kita.

Cinta adalah solusi dan jawaban untuk memperbaiki relasi. kita gak akan pernah memulihakn relasi dengan keluhan, saling menyalahkan, mencari-cari kesalahan, karna hal negatif gak akan pernah memulihkan relasi, kalau menghancurkan iya.

Jika kita sulit untuk bahagia dalam suatu jalinan hubungan, cintailah segala sesuatu disekeliling kita, dan hentikan memperhatikan berbagi hal negatif didalamnya

Sekarang aku mulai membayangkan relasi yang sempurna, sesempurna yang dapat aku bayangkan, dan merasakan syukur dan perasaan kalau aku sudah memiliki relasi seperti itu.

Im so blessed, thankful and grateful for every person that has been placed in my life :)

Mom

Everyone is blessed in some way or the other. My greatest blessing? My mom! I love you Mom. I just want you to know that every little thing you do for me, does not go unnoticed. Thanks a ton for everything! 

Thank you mom for telling me no. Thank you for not allowing me to rule my own life as a child and a teenager. Thank you for exercising your God-given authority for my good. Thank you for not backing down even when I loudly protested.

I may have not been the perfect child a mother could have. I may have made several mistakes and might have had hurt you a hundred times. However that didn't stop you from being the perfect mother. Thank you for being so wonderful.


Kamis, 31 Januari 2013

MENGHADAPI WANITA DOMINAN



Hanya karena seorang wanita itu terlihat atau bergaya dominan, bukan berarti dia ingin menjadi seorang yang memegang kendali dalam sebuah hubungan. Realitanya justru sebaliknya. Wanita-wanita yang dominan sebenarnya bersikap demikian karena mereka harus menjaga dirinya dengan baik demi menunggu kedatangan seorang pria yang mereka damba-dambakan, yakni pria yang mampu menunjukkan nilai dan karakter yang tinggi.

Mereka tidak ingin terjebak menyerahkan dirinya kepada pria sembarangan yang tidak akan mampu menjaga diri dan pasangannya dalam sebuah hubungan. Mereka tetap menginginkan pria yang dominan, tapi ia harus bersikap solid dan kuat karena di dunia ini ada banyak pria losers  yang selalu berusaha mengincar dan menunggunya lengah.
Menjaga aset. Itu sebabnya mereka menjadi dominan.
Tentu ada beberapa hal terkait lainnya yang menyebabkan mengapa wanita bisa menjadi dominan:
• Paranoid

Biasanya ini karena didikan yang salah dari keluarga. Misalnya stigma berlebihan tentang kecenderungan posisi wanita yang dilecehkan dalam budaya tertentu.
• Trauma

Mirip seperti paranoid, bedanya si wanita mengalami sendiri kejadian yang melukai kejiwaannya, seperti mental-physical abuse dari keluarga atau pasangan sebelumnya.
• Balas dendam.

 Ini sudah jelas.
• Wanita 'inflasi.' Ada banyak wanita yang menjadi hot-picks padahal secara fisik mereka biasa saja, karena semua pria losers memilih untuk mengejar mereka daripada mengejar wanita yang secara natural benar-benar high-value.
Jangan takut untuk mendekati wanita yang terlihat dominan, asal si wanita terlihat memang bernilai tinggi. Mengapa? Karena mereka sangat menantikan-nantikannya!

Kalau aku memberimu berlian seharga 1 juta dollar, Anda tentu akan bersikap sangat protektif dan dominan dalam berdialog dengan teman-temanmu, apalagi bila berhadapan dengan orang asing. Jadi kalau wanita dominan itu terlihat sulit untuk ditembus, itu bukan salahnya. Itu memang reaksi normal. Tugas Anda adalah untuk mengkomunikasikan kepadanya, secara implisit, bahwa Anda adalah pria berkharisma yang berbeda dengan pria lainnya, bahwa dia dapat mempercayai Anda, bahwa Anda adalah 'the chosen one' yang dia tunggu-tunggu selama ini.

Sekali lagi, jangan pernah berhenti menjadi 'glossy' atau menurunkan nilaimu hanya karena si wanita terlihat dominan. Justru Anda harus menunjukkan level kualitas diri yang lebih tinggi lagi. Hadapi wanita dominan sebagai tantangan yang menyenangkan.