Senin, 16 September 2013

Menjadi Orang Baik Atau Tidak Itu Pilihan



Lanjutan dari postingan Religion sebelum membaca yang ini aku anjurkan kalian baca postingan sebelumnya, ini masih membahas seputar agama. Dulu aku pernah membaca buku Charles Kimball "When Religion Becomes Evil" dia melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut satu Tuhan). 



Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luar agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai.

Sudah kusebutkan di postingan sebelumnya aku tidak mengikuti agama apapun dan aku percaya pada satu Tuhan, Tuhan yang menciptakan alam semesta, Tuhan yang menciptakan aku, kamu, kita semua. Aku tidak punya agama lantas apa jaminan bahwa aku adalah orang yang baik, Dan menjauhi perbuatan buruk? 


Beragama atau tidak bukan jaminan seseorang menjadi orang yang baik, Sekali lagi aku tegaskan aku disini bukan mengajak agar kalian menjadi seperti aku, Aku tidak bilang bahwa Agama salah, Aku hanya membagikan pengetahuanku yang terbatas ini untuk mendapatkan masukan dan kritik agar pemahamanku bertambah luas



Aku tidak menjalankan ibadah Sholat, aku tidak ibadah ke Gereja, atau menjalankan ibadah agama apapun Kalian pasti bertanya-tanya lantas matinya nanti mau masuk mana, lubang kubur sudah pasti, maksud pertanyaannya adalah masuk Surga ataukah Neraka? 

Sebelumnya aku pernah berbincang dengan seorang Vicaris dia mengatakan kurang lebih begini "Jika berbuat baik jaminan masuk surga seberapa banyak perbuatan baikmu dalam sehari? apakah cukup agar masuk surga? apakah timbangan baikmu lebih banyak? maksud yang kutangkap disini adalah Neraka bisa penuh kalau memakai  sistem berbuat baik seperti itu dan saat aku bertanya apa kah maksud kata-katanya tadi seperti itu, dia membenarkan dan berkata yang mengantar kan manusia ke Kerajaan Surga adalah Iman kepada Tuhan Yesus, Begitu juga dengan agama Mono-Theisme lain misalnya islam berbuat baik bukan jaminan masuk surga jika kamu menyembah Tuhan lain.



Tuhan cuma satu, aku percaya pada Tuhan, Tuhan yang menciptakan kita semua tanpa terkecuali. Timbangan baik dan buruk Tuhan hanya Tuhan yang tau. logika manusia tidak akan sampai. 

Silahkan hitung berapa perbuataan baik dan burukmu hari ini, selanjutnya lakukan rutin sampai ajal hampir menjemput kamu dan minta seseorang membacakan hasilnya, jika sudah dapat hasilnya kamu akan tau lebih banyak perbuatan baik atau perbuatan buruk yang kamu lakukan, Dan kamu tau kamu akan masuk surga atau neraka, Konyol bukan :). Masuk surga dan neraka hanya Tuhan yang tau! Hitungan yang kamu pakai untuk menghitung berbeda dengan hitungan Tuhan.



Kembali ke pokok masalah apa jaminan bahwa Aku orang yang baik, dan Menjauhi perbuatan buruk sedangkan agama saja tidak punya.

Aku membedakan sikap seseorang menjadi 2 kategori, mau dia beragama atau tidak, yaitu Reaktif dan Proaktif. Kebiasaan buruk yang menyebabkan kita sulit memahami orang lain, dan gampang terlibat pertengkaran adalah sikap "Reaktif". Sikap Reaktif: Silahkan salahkan segala masalahmu kepada orang tuamu, pacarmu, lingkunganmu yang sialan pemerintah atau siapalah. Anggaplah dirimu cuma korban. Tidak usah bertanggung jawab atas hidupmu sendiri! Bersikaplah seperti binatang. kalau lapar, makan. kalau seseorang membentakmu, balas bentak! Kalau kamu ingin melakukan sesuatu yang kamu tahu keliru, lakukan saja.

sikap Reaktif tadi pernahkah kamu melakukannya walaupun cuma sesekali :) ?

Sedangkan Proaktif: kendalikan hidupmu, Kamulah sumber pendorong dirimu sendiri. Kamulah kapten hidupmu. Kamu bisa memilih sikap!. tentu saja aku memilih menggunakan sikap Proaktif dalam menjalani hidupku



Aku punya prinsip "AKU LAH YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG TERJADI DIDALAM HIDUPKU. AKULAH YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN MENGAMBIL PERAN PENUH ATAS APA YANG TERJADI. DAN SESUATU TIDAK TERJADI TANPA SEBAB AKIBAT.


Daripada menjadi bulan-bulanan keadaan aku lebih memilih sikap seperti itu, mengambil tanggung jawab 100% itu berati mengakui sepenuhnya bahwa aku yang menciptakan output yang aku alami saat ini akibat reaksi dan responku di masa lalu. Dengan posisi seperti itu pula aku bisa menciptakan output Masa depan. Dengan berhenti mengeluh dan menyalahkan kita mengakui bahwa kita sendirilah yang memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi, Baik kesuksesan mapun kegagalan: Bukan menyalahkan Takdir tuhan, Menyalahkan Setan, Menyalahkan Pemerintah, Meyalahkan orang, dan lain-lain. 



Tuhan dikemanakan? kalau ada yang bertanya seperti itu begini.. menurutku Tuhan menganugerahkan kita kemampuan luar biasa "Kemampuan untuk memilih" Setan/Iblis beserta pasukannya memang diciptakan untuk menggoda manusia. tapi pernahkah Setan membawa Ak47 kemudian mengancam kamu untuk melakukan tindakan yang buruk? Setan memberi saran dan kamu punya kemampuan memilih kamu bisa jadi Pembunuh atau orang cinta damai, Pengguna Zat adiktif, Seks diluar nikah, perbuatan terpuji atau tidak terpuji, Itu karna kamu yang memilih :)


Tugas kita sebagai manusia kepada tuhan bukan meminta dan memohon sambil menangis nangis kepadanya, ataupun bertanya: Ya tuhan mengapa ini terjadi padaku. Tuhan sudah memberi kamu banyak hal dan matamu buta tidak melihat anugerah disekelilingmu


Tugas kita kepada Tuhan adalah Bersyukur, Bersyukur, Bersyukur, dan Bersyukur atas segala anugrahnya yang luar biasa.


Aku tentu menjauhi perbuatan buruk dan mencoba jadi orang baik. Karna aku tau jadi baik atau tidak itu pilihan :)

Sabtu, 14 September 2013

Religion







"Pernahkah terpikir oleh anda mengapa Tuhan menciptakan warna abu abu di dunia? Karena memang tidak semua harus hitam dan putih :)"

Ini akan menjadi cerita panjang dan aku harap kalian meluangkan waktu untuk setidaknya memahami tanpa perlu harus setuju dengan pendapatku 





Aku sekarang lebih bahagia, karena aku terbebas dari pemikiran partisan. Pemikiran partisan adalah pemikiran kebanyakan orang di mana kalau dia memiliki keyakinan terhadap A, maka yang lain salah di matanya. Partisan berkeyakinan A dan tidak mau tahu apa apa tentang B atau C karena sudah pasti salah. Sedangkan aku adalah tipe orang yg bertanya dulu baru berkesimpulan. 



Apa itu "Partisan"? Partisan adalah orang yg berkesimpulan menentang duluan baru bertanya retoris belakangan. Sebagai contoh Konservatif selalu merasa Liberal salah, dan sebaliknya Penggemar Jazz merasa dangdut kampungan, Penggemar rock merasa melayu cengeng. 



I don’t follow any religion but I do believe in God, Who created us, who created the universe. Untuk orang yang beragama dan berkeyakinan seperti mayoritas pengisi planet Bumi, orang-orang yang tidak percaya agama itu aneh, misalnya saja waktu temanku bertanya begini "adam apa agamamu? " aku jawab "aku gak ngikutin agama apapun tapi aku percaya tuhan" Anggapan dari orang-orang yang memberikan pertanyaan serupa adalah aku orang yang tersesat, Kafir(tidak bisa ditolong lagi katanya), Domba tersesat, Perlu dibimbing kejalan yang benar. Aku berharap sebelum memberi saran seperti itu mereka terlebih dahlulu mendengarkan alasanku sebelum memberi masukan dan kritik apapun itu




Sebelumnya bisa kah kamu bayangkan begini, ayahmu adalah seorang katolik dan ibumu seorang muslim untuk alasan yang sama pula mereka berpisah dan kamu dihadapkan dengan pilihan harus memilih salah satu dari agama mereka, kata-kataku lalu tiba tiba dipotong oleh temanku,Ustad, Pastor, Guruku bahwa "perkawinan beda agama memang suatu kesalahan" lalu apakah keberadaan seorang anak dari orang tua beda agama didunia ini sekarang adalah suatu kesalahan, tidak ada kesalahan dalam eksistensi penciptaan manusia, karna Tuhan yang menciptakan manusia, dan Tuhan tidak mungkin salah. 



Aku mengajukan pertanyaan kepada Ustad yang inisialnya M.F pertanyaannya apa dosa yang tidak bisa diampuni dalam agama ini, Jawabannya adalah Syirik (Menyekutukan Allah SWT) Syirik menurut bahasa berarti syarikat atau sekutu . menurut istilah tauhid adalah perbuatan menyekutukan allah swt dengan sesuatu selainnya yang seharusnya hanya di tujukan kepada allah swt , orang yang melakukannya disebut dengan musyrik. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: 



"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48). 
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72)

Aku terdiam beberapa saat bagaimana nasib nenek dan kakek ku disana mereka adalah orang baik, Ayahku, Pamanku, Keluargaku.. dan tentu saja jawaban seperti itu gak bisa kuterima, sang ustad pun tidak akan pernah mengerti


Ya tentu saja aku terus bertanya bagimana agar agar orang-orang tadi bisa masuk surga, dia menjawab bila kita menggunakan akal dan pikiran kita pasti menemukan kebenaran, dan Allah akan menunjukan kita jalan yang benar jalan yang dirahmatinya.. dan "milyaran orang mati tanpa menemukan jalan itu mungkin neraka sekarang sangat penuh"




Pertanyaan yang sama kuajukan dengan Pastor inisialnya Y.S dia menjawab, Dengan iman kita harus meninggalkan dosa kita dan berbalik kepada Kristus untuk mendapatkan keselamatan 

(Yohanes 3:16). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9). Hanya iman di dalam karya Yesus yang telah diselesaikan di atas salib yang merupakan satu-satunya jalan kepada hidup kekal! “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).



Sekali lagi aku bertanya apa yang terjadi pada orang yang tidak mengakui Yesus sebagai tuhan secara lisan dan tidak percaya dalam hatinya? Maka mereka "belum selamat" jawabnya, Jawaban sama kembali terulang oleh Vicaris saat menemani temanku untuk konsultasi. bagimana nasib mereka yang tidak tau? tugas kita untuk memberi tau katanya "Terdengar mudah sementara dalam dogma agama ini ada lebih dari ratusan juta orang belum selamat tapi dia hanya berdiam dirumah dan lupa peran: "tugas kita untuk memberi tahu mereka" 

Dan aku kembali memikirkan nasib Ibuku,nenekku, kakekku, keluargaku bahwa mereka belum selamat..


Jika aku menganggap Islam benar Ayahku beserta keluarganya sudah pasti masuk Neraka, Jika aku menganggap Katolik benar Ibuku beserta keluarganya sudah pasti masuk Neraka

Aku bicara secara teologis. Agama A tidak akan bisa bilang B itu betul, dan sebaliknya Agama B gak akan bisa bilang A itu betul. Ini hanya opiniku bahwa Agama melupakan kesetaraan manusia dengan hal-hal yang didasarkan pada absurditas. 


God has no boundaries, Tuhan tidak mempunyai batasan.


Agama selain mengajarkan kebaikan juga diajarkan bila kita menyembah tuhan yang selain dianggap agama tersebut benar maka kita sesat dan masuk neraka walaupun kita berbuat baik, bila anda mau membantah baca lagi diatas dogma yang berasal dari kitab masing masing agama tadi

Kalau berbuat baik bukan jaminan masuk surga wajarkah kita berkesimpulan bahwa agama bukan untuk membuat manusia jadi lebih baik, tapi agar orang Islam masuk di surga Islam, orang kristen masuk di surga kristen, Orang yahudi masuk di surga yahudi dan seterusnya

Di agama digambarkan Tuhan memiliki sifat pencemburu. mengapa? Misalnya kamu adalah orang yang berbuat baik sepanjang hidupmu, tapi kamu bisa masuk Neraka karna menyembah tuhan yang lain 

TUHAN ADALAH ZAT MAHA SEMPURNA, sifat pencemburu adalah sifat iblis bukan sifat Tuhan. Dia yang Maha besar tau bahwa dialah Satu-satunya, pengakuan seluruh manusia bahwa dia bukan tuhan pun Tidak akan mempengaruhi setitikpun Kebesarannya :)

(Tuhan itu satu) "aku tidak membicarakan konteks agama non-theisme yang percaya pada dewa-dewa" disini aku membicarakan Agama Mono-Theisme yang percaya bahwa tuhan itu satu

Tuhan itu satu bagaimana kita bisa menyebut orang menyembah tuhan yang berbeda, dia menyembah kepada tuhan yang menciptakan dia.. apakah tuhan yang menciptakan kamu dan dia berbeda? tidak mungkin

Tapi sekali lagi kita membatasi pikiran kita bahwa orang lain menyembah tuhan yang salah, faktanya tuhan cuma satu tapi manusia dan agama membaginya jadi banyak

Aku percaya bahwa kita semua berdoa kepada Tuhan yang sama sebenarnya dan siapapun nama yang umat manusia sebut dalam doanya yang menjawab adalah Tuhan yang sama juga :)


Kita harusnya menerima. Kita harusnya terbuka. Terbuka artinya, kita mungkin tidak setuju dengan opini dan pilihan mereka, tapi kita bisa memahami

Silahkan beragama, jadilah orang baik, percayalah yang kamu percaya, jadilah orang yang benar, berhentilah mengurus hidup orang lain karna ketika kita sudah benar, tidak mungkin kita menyalahkan dan menghakimi orang lain :D


Penutup 

Mungkin di artikel selanjutnya aku akan membahas apa yang menjadi pegangan hidup orang seperti aku, untuk kali ini sampai disini dulu deh.

"Bahwa perbedaan bukan hanya merupakan pilihan, tapi juga keadaan yang diciptakan Tuhan. Bukan urusan kita membuat seisi Bumi jadi seragam. Tugas kita adalah hidup, nyaman, damai, bahagia dengan perbedaan tersebut."