Saat kau berusaha menyakitiku, aku tertawa, dan tawa tak
mengenal rasa sakit
Aku menyesuaikan kesenanganmu kalau mendapatnya, kesedihanmu
tidak mematahkan semangatku, karna ada tawa dalam jiwaku
Air matamu bukanlah untuk ku. Aku sungguh lebih menyukai
tawa. Aku menggunakannya sebagai pengganti rasa sakit dan kekecewaan
Kehidupan! Kau penipu yang plin plan! Kau memasukan emosi
cinta dalam hati supaya dapat menggunakannya sebagai duri untuk melubangi
jiwaku. Tetapi aku belajar menghindari jebakanmu dengan tawa
Kau berusaha mengiming-imingiku dengan hasrat emas. Tapi aku
mengalahkanmu dengan memilih jalan yang mengarah ke pengetahuan tidak terbatas
Kau merayuku untuk membangun sebuah persahabatan indah, lalu
mengubah temanku menjadi musuh. Sehingga kau buat hatiku mengeras, tapi aku
menghindari kelicikanmu dengan menertawakan upayamu dan memilih teman baru
dengan caraku sendiri
Kau mengancamku dengan kematian, tapi bagiku kematian tak
lebih dari tidur panjang yang damai dan tidur adalah pengalaman termanis yang
dialami manusia – setelah tertawa
Kau membangun api harapan di dadaku lalu memercikan air
kobarannya, tapi aku mengunggulimu dengan menyalakan kembali api itu dengan
caraku sendiri – dan sekali lagi menertawakanmu
Kau melahirkanku ke dunia di dalam kesedihan. Orang tua yang
berpisah, lingkungan yang kejam, tapi itu terbukti merupakan berkah terselubung
karena keadaan ini mengajarkanku ada sebuah kekuatan untuk memilih tindakan
tanpa terpengaruh keadaan dan situasi bebas dari obat-obatan terlarang, minuman
beralkohol, dan keteguhan hati dan ratusan perilaku berguna lainnya yang tak
akan pernah diketahui oleh orang yang tidak pernah merasakan apa itu derita
Kehidupan. Kau menjalar sejauh yang kupedulikan. Karna kau
tidak punya apa-apa untuk menjauhkanku dari tawa dan kau tak berdaya tanpa apa
pun untuk menakutiku, karena aku menyadari ketenangan jiwa, kebahagiaan, dan
anugrah adalah sebuah pilhan.
up..up...
BalasHapus