Sabtu, 22 Oktober 2011

Bakemonogatari (end)





episode terakhir seri horor remaja yang diangkat dari rangkaian light novel karangan Nisio Isin ini akhirnya keluar juga. Bagian terakhir dari rangkaian tiga episode sisa yang dirilis melalui Internet tersebut menuturkan penyelesaian masalah yang harus sang tokoh utama,Araragi Koyomi, hadapi sebelum mentornya soal hal-hal gaib, Oshino Meme, pergi meninggalkan kota. Bersama dua episode terakhir dari seri TV-nya, bab berjudul ‘Tsubasa Cat’ mengetengahkan permasalahan siluman kucing yang kembali dihadapi teman sekelas Koyomi, Hanekawa Tsubasa.
Sejumlah hal yang terungkap pada episode ini adalah penyebab sesungguhnya stres yang melanda Tsubasa, yang menjadi pemicu dirasukinya ia oleh sang siluman; serta ke mana sesungguhnya vampir ‘majikan’ Koyomi, Oshino Shinobu, menghilang. Hal baru lain yang secara mengejutkan ditampilkan adalah sejumlah adegan kilas balik dari waktu Koyomi baru diserang vampir, di mana ditampilkan pula sosok asli Shinobu (meski waktu itu ia masih belum dinamai ‘Shinobu’) saat masih berwujud dewasa.
Apa ini indikasi bahwa bab Koyomi Vamp dari cerita tambahan Kizumonogatari akan dianimasikan? Siapa tahu. Yang jelas, disebutkan pula dalam iklan bahwa novel sekuel berjudul Nekomonogatari, yang mengetengahkan lebih banyak soal Tsubasa, sudah pasti akan keluar dalam waktu dekat. Sedangkan soal adaptasi anime Nisemonogatari, sekuel langsung seri ini yang mengetengahkan dua adik Koyomi, Karen dan Tsukihi, sama sekali belum ada kabar berita.
Hal lain yang setidaknya sudah pasti adalah bahwa dengan berakhirnya bab Tsubasa Cat ini, maka adaptasi anime Bakemonogatari ini secara resmi pula berakhir.
Seri ini ditutup dengan kunjungan terakhir Koyomi dan teman-temannya ke gedung bimbel terbengkalai, untuk mendapati bahwa Oshino benar-benar telah pergi. Hubungan Koyomi dengan kekasihnya, Senjougahara Hitagi, kembali berlanjut sebagaimana sebelumnya. Demikian pula hubungan Koyomi dan Tsubasa, meski Koyomi tahu mungkin sekarang belum waktunya ia bertanya-tanya tentang penyelesaian luka hati yang Tsubasa rasakan. Festival sekolah berlangsung normal. Lalu sesudah semua yang terjadi, kelas Koyomi menampilkan atraksi rumah hantu.
Perdebatan terakhir antara Koyomi dan si siluman di episode ini menurutku cukup keren. Bagaimana mereka saling menyerang satu sama lain berkenaan segala yang telah terjadi dimulai dengan apik dan ditutup dengan mengesankan. Bagi kalian yang menganggap semua percakapan ini membosankan, maka aku mesti tanya: NGAPAIN JUGA KALIAN NGIKUTIN SERI INI AMPE TAMAT?! Lalu meski adegan penutupnya tidak memberi kesan mendalam seperti adegan terakhir di seri TV—di mana Koyomi dan Hitagi pergi bersama-sama untuk melihat bintang—ada suatu kesan ‘beres’ di episode ini yang bisa dibilang memberikan perasaan ‘tuntas’. Tentu saja masih ada sejumlah materi sekuel yang bisa kita harapkan akan dianimasikan kemudian.
Gaya pengarahan Shinbo Akiyuki masih avant garde seperti sebelumnya. Banyak kilasan teks yang muncul tiba-tiba untuk menggambarkan perasaan Koyomi, serta penggunaan simbolisme tak lazim untuk menggambarkan situasi yang terjadi. Aku jadi bertanya-tanya apa sesungguhnya yang menjadi penyebab lamanya episode ini keluar. Apa iya karena para staf SHAFT sibuk memperbaiki detil untuk versi DVD? Tapi hei, aku enggak berada dalam posisi di mana aku pantas ngeluh! Jadi aku enggak akan komentar lebih lanjut soal itu. Di samping beberapa frame nudity yang sebenarnya tak perlu-perlu amat (karena emang ga berhubungan dengan cerita), maka secara garis besar aku bisa bilang kalau aku puas.
Kuharap nanti akan ada lagi tontonan yang merangsang pikiran seperti ini.
Penilaian
Konsep: B+; Visual:A; Audio: A+; Eksekusi A+; Pengembangan: B; Kepuasan Akhir: A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar